Namaku Laila kisah ini berawal saat keluargaku pindah ke rumah mewah
yang sepertinya sudah ditinggal lama oleh pemiliknya dulu ‘’akhirnya bisa
pindah ke rumah yang besar dan indah”pikirku dalam hati.aku tidak sadar di balik
keindahan rumah ini ada segudang misteri yang tak terpecahkan.kisah ini berawal
saat aku pulang sekolah,aku melihat ada rumah besar yang tak berpenghuni dan
mewah ini,kebetulan rumah ini di jual.”ahhh,aku akan bilang ke ibu agar kami
sekeluarga bisa pindah rumah.”sesampainya di rumah aku langsung cerita ke
ibu.ibu pun tertarik untuk membeli rumah tersebut.tabungan demi tabungan sudah
terkumpul untuk membeli rumah ini.berapa minggu kemudian kami pindah ke rumah
tersebut.”mimpiku akhirnya tercapai akhirnya aku bisa pindah ke rumah yang
besar.’’adikku bernama Sofia dia terlihat tak begitu senang saat kita pindah
kesini dia terlihat pucat lemas.
“Sofia ada apa dengan kamu,kamu seperti pucat lemas.”aku merasakan hal
yang aneh dari dulu adikku memang seorang indigo.”Tttidak aku tidak kenapa
kenapa.”adikku menjawab dengan terbatah batah.”akhirnya saat untuk memilih
kamar,tentu saja aku memilih kamar yang terbesar.””kamar ku bersebelahan dengan
kamar kosong yang berdebu dan usang aku agak takut karena di lantai empat hanya
kamarku dan kamar itu”
malam pun tiba aku tidak dapat tidur sedari tadi tatkala aku selalu
menengok ke arah jam antik itu.”Tttolong tolong”terdengar suara jeritan wanita
sambil menangis.aku seperti terbangun dari tidur”ayyah iibu”aku berteriak
memanggil mereka.”ayah ibu kemana kau.’’”Sofia ayo temani aku.”mereka
sepertinya sudah tak terjaga.aku pun memberanikan diriku masuk ke kamar kosong
itu saat aku membuka pintu berdebu itu yang kudapati hanya debu dan sarang laba
laba.
Saat pagi hari aku
menceritakan kejadian tersebut kepada Sofia,jika kuceritakan ke Ayah dan Ibu
mereka pasti tidak akan percaya.”sofia apa kau dengar saat kau kupanggil?”aku
bertanya.”tidak aku kan masih terjaga.”Sofia menjawab.”masa kamu gak dengar aku
manggil?””iya aku memang tidak dengar kamu memanggil,lagi pula aku masih
terjaga.”Sofia menjawab.sarapan pun selesai,kebetulan hari ini hari sabtu jadi
aku bebas hari ini “malam ini sepupu kalian Salsa dan paman dan tante kalian
akan menginap di rumah kita!”
“akkkhhhh si salsa si
gadis manja yang menyebalkan.’’”Salsa pernah merusakkan bonekaku tanpa
menggantinya!””bagi Salsa mungkin hidup itu menyenangkan kerena dia bisa
menghancurkan kehidupan orang lain.’’”PERLAKUKAN mereka dengan baik karena
mereka pernah membantu kita saat kesulitan!””kenapa ayah bicara seperti itu
padaku,seakan akan ayah tahu kalau aku benci Salsa.’’”Sofia apa kau membenci
Salsa?’’aku bertanya.”tentu saja salsa pernah membanting ponselku tetapi ayah
dan ibu membiarkannya saja!’’”apa kau sudah dengar berita bahwa salsa akan
menginap di rumah kita?””hah emang iya,dari mana kakak tahu?””tadi Ayah yang
memberi tahu.””apa dia akan menginap di sini!””langkahkanlah mayat ku
dulu.”Sofia menaikan nadanya.”iya aku tahu dia menyebalkan tetapi kita harus
menghormati Ayah dan Ibu””
“oh iya kak,jika
kelakuan kita seperti salsa kita akan dimasukkan ke rumah sakit
jiwa.””hhhhaaahhhhaahhhhaaahhhaa!”aku dan Sofia tertawa terbahak bahak.
Mereka pun sampai aku
menengok dari jendela kamarku menembus badai,sudah pasti itu salsa gadis
berambut coklat berwajah cantik dan senyuman yang mematikan.”Laila ayo
kemarilah sepupu mu sudah datang.”aku sebenarnya tidak ingin kebawah tetapi mau
bagaimana lagi Ayah sudah memanggil.aku pun menuruni anak tangga demi tangga
sampai akhirnya aku sampai di ruang keluarga.
Gadis berambut coklat
itu sedang duduk angkuh diatas sofa antik keluargaku.aku pun berjabat tangan
dengan salsa,mukanya yang pucat dan telapak tangan yang dingin,salsa seakan
akan seperti mayat hidup.salsa pun memilih kamar tentu saja Salsa memilih kamar
ku,karena kamarku adalah kamar terbesar dari kamar kamar yang lain.malam pun
tiba aku terpaksa tidur di kamar berhantu itu hanya beralaskan matras compang
camping dan bantal yang tak empuk.Salsa membuat aku sangat muak.aku pun tertidur
sambil memikirkan kelakuan salsa yang memuakkan.tetapi tiba tiba aku terbangun
dan aku sepertinya bukan di ruangan yang tadi ruangan itu seperti retak
retak,tembok yang kusam,dan lantai yang berdebu aku melihat banyak anak kecil
perempuan sebaya denganku di ruangan itu,aku seperti kembali ke masa lalu,Aku
seperti merasakan apa yang mereka semua rasakan. aku mengambil sebuah buku
diary buku itu bernamakan Violet.hari demi hari anak kecil itu satu per satu
pergi meninggal kan ruang tersebut aku tahu dari diary Violet bahwa anak anak
perempuan itu adalah korban penculikan mereka telah hilang berbulan
bulan,dicari dan dirindukan oleh orang tua mereka.hari demi hari hanya aku dan
Violet,Violet menjerit meminta tolong.”tolong tolong.”tetapi sayangnya tak ada
yang mendengar jeritan Violet.Violet pun pasrah dia tak tahu apa yang harus dia
lakukan akhirnya violet mengambil sepucuk tali membuat simpul simpul ia
mengikat simpul itu di paku yang ada dekat jendela ia kemudian mengikatkan
leher mungilnya ke tali itu.”jangan Violet jangan lakukan itu.”tetapi itu sudah
terlambat dia sudah tak bernyawa darah halus mengalir dari leher anak itu
lehernya mulai membiru dan mukanya berubah menjadi pucat.akupun tersadar dan
terbangun dari tidur mimpiku seperti asli aku keringat dingin karena memikirkan
mimpi tersebut,sekujur tubuhku kaku,wajahku pucat tubuhku lemah
pasih.”HAH,astaga itu buku darah di mimpiku!”.mimpiku beubah seperti
kenyataan,yang kutakutkan terjadi, mimpiku menjadi sebuah kenyataan.aku membaca
buku itu perhalaman demi halaman.halaman buku itu berhenti di halaman
21,terjadi keanehan di buku darah ini halaman buku darah ini berhenti persis di
halaman 21,bertepatan pada tanggal hari ini 21 mei.
Aku membaca buku itu
halaman demi halaman buku itu berhenti di halaman 21.Aku membaca buku itu
berulang kali.ada keanehan di buku darah tersebut setiap aku membaca buku itu
seperti menjadi kenyataan d kehidupan yang nyata”astaga hal ini sungguh terjadi
aku seperti flasback saat ayah Violet dan Violet bertengkar.Ayah mana yang tega
memperlakukan anaknya seperti itu.”tidak ayah aku tidak mau pergi.””bagaimana
aku akan hidup,jika aku tak mencari pekerjaan!”ayahnya ingin mengusir Violet
karena ibu tiri violet tahu bahwa Violet adalah anak tiri.”dasar kau anak tak
tahu diri!”bentak ayah Violet sambil mengayunkan kepalan tangan ke wajah Violet
yang mungil.Violet terlihat tak berdaya wajahnya memar memar dan darah mengalir
dari bibirnya.”kau harus pergi minggu depan!”bentak ayah Violet.Violet menangis
dan terlihat murung.Violet rindu akan Ibu kandungnya,tetapi sayangnya Ibu
kandungnya suadah meninggalkan nya pergi ke alam lain.Violet mendengar
perbincangan Ibu tirinya dan Ayahnya.”Aku tak mau anak itu ada di rumah
ini!”bentak Ibu tirinya.Violet menangis hingga tak sanggup harus berbuat apa
lagi.dia hanya punya Ayah yang tak peduli kepadanya.keesokan harinya ayah
Violet mengantarkannya ke sekolahnya.sehabis pulang sekolah Violet diculik oleh
orang asing.ia disekap di sebuah rumah.”astaga ternyata rumah itu adalah rumah
ku.’’ternyata yang menyekap Violet adalah Ayah Violet.kakekku.
Hari demi hari violet
disekap tanpa tahu yang menyekapnya adalah Ayahnya sendiri.akhirnya Violet
bunuh diri dengan menggantung dirinya sendiri.”KREK,KREK,hah suara apa itu.”aku
menoleh ke jendela.”ASTAGA,itu sepupuku Salsa ia gantung diri.kemudian dari
buku darah itu keluar tulisan”semua keturunan ayahku akan mati!”
Aku langsung melempar
buku darah itu dan berlari menuruni tangga.sesampainya di ruang keluarga aku
melihat orangtuaku,adikku,dan pamanku sedang duduk di kursi ruang keluarga.aku
mencoba memberi tahu apa yang terjadi dengan salsa.”ASTAGA mereka sudah tak
bernyawa!””hi laila apa kau sudah siap untuk mati!””hah violet kaukah itu? kau
seharusnya sudah mati.”
“HAHHH tooolong tidak
jangan bunuh aku violet!””ahhhhhhhhh”